SETELAH
BELAJAR DENGAN BEBERAPA GURU DARI BEBERAPA BIDANG ILMU,
PUNCAKNYA ABU KASIM
FAQIH MUHAMMAD BERGURU DENGAN SYEKH SULAIMAN ZUHDI DI JABAL ABU QUBAIS, MEMPELAJARI
ILMU TAREKAT. SELAMA BELAJAR DENGAN SULAIMAN ZUHDI, ABU KASIM FAQIH MUHAMMAD
TERUS MENUNJUKKAN KETEKUNAN, KESERIUSAN DALAM MENDALAMI ILMU THARIKAT DISERTAI
KERAJINAN DAN KESUNGGUHANNYA MELAKSANAKAN ILMU YANG DIPEROLEHNYA DENGAN IBADAH
SULUK.
RUPANYA
TIDAK TERLEPAS DARI PANTAUAN GURUNYA SULAIMAN ZUHDI, SEHINGGA SYEKH SULAIMAN
ZUHDI MENDOAKAN ABU KASIM FAQIH MUHAMMAD DAPAT MENGEMBANGKAN THAREQAT
NAQSYABANDIAH DI SUMATERA DAN
DAERAH-DAERAH LAINNYA SEKALIGUS MEMBERIKAN NAMA BARU UNTUK ABU KASIM MENJADI
ABDUL WAHAB PADA USIA 55 TAHUN DAN DIBERI
IZIN MEMIMPIN RUMAH SULUK DAN MENGAJARKAN ILMU THAREQAT NAQSYABANDIAH DARI ACEH SAMPAI PALEMBANG SEKALIGUS SECARA RESMI DIANGKAT MENJADI
KHALIFAH BESAR YANG DILENGKAPI DENGAN PEMBERIAN
IJAZAH BAI’AH DAN SILSILAH THAREQAT
NAQSYABANDIAH YANG BERSAMBUNG SAMPAI KEPADA RASULULLAH NABI MUHAMMAD SHOLALLAHU
‘ALAIHI WASALLAM DIMANA ABDUL WAHAB MENEMPATI
URUTAN KE-17 DARI PENDIRI THARIQAT BAHAUDDIN AL-NAQSYABANDIYAH, DAN URUTAN YANG
KE-32 DARI SANAD NABI MUHAMMAD SAW.
SATU
HAL LAGI DINILAI ISTIMEWA, DIMANA IJAZAH ABDUL WAHAB DIBUBUHI DENGAN DUA CAP STEMPEL.
SEBAGAI SIMBOL, BAHWA ABDUL WAHAB MERUPAKAN KHOLIFAH BESAR, SEMENTARA IJAZAH
YANG DIBUBUHI SATU CAP STEMPEL ADALAH HANYA KHOLIFAH BIASA. HAL TERSEBUT SANGAT
MENGEJUTKAN BAGI HAJI MUHAMMAD YUNUS BATU BARA YANG JUGA SEMPAT MENJADI GURU H.
ABDUL WAHAB KARENA SEPENGETAHUAN BELIAU
BELUM ADA SATUPUN MURID SYEKH SULAIMAN ZUHDI YANG MENDAPATKAN DUA CAP ATAU STEMPEL
DALAM IJAZAHNYA SEHINGGA HAJI MUHAMMAD
YUNUS BATUBARA MEMBERIKAN KEPADA ABDUL WAHAB GELAR TAMBAHAN AL KHALIDI
NAQSABANDI MAKA NAMA ABDUL WAHAB MENJADI“SYEKH
ABDUL WAHAB AL-KHALIDI NAQSYABANDI” TIDAK SAMPAI DISITU KARENA KECINTAAN
TERHADAP KAMPUNG HALAMANNYA SYEKH ABDUL WAHAB AL KHALIDI NAQSYABANDI
MENAMBAHKAN NAMA DAERAH ASAL USULNYA, YAITU "ROKAN" SEHINGGA
NAMA LENGKAPNYA MENJADI SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN AL- KHALIDI AN NAQSYABANDI. ADAPUN NAMA ATAU GELAR YANG DIBERIKAN KEPADA SILSILAH TAREKAT ITU MENURUT
AMIN AL-KURDI BERBEDA-BEDA SESUAI DENGAN PRIODESASINYA ADA YANG DINAMAKAN “SHIDDIQIAH” “THAIFURIAH”.“KHOWAJAKANIYAH”
“NAQSYABANDIYAH” “AHRORIYAH” “MUJADDIDIYAH”DAN
“KHOLIDIYAH” SYEIKH ABDUL WAHABROKAN AL-KHALIDI NAQSYABANDI TERMASUK SALAH SEORANG SYEIKH
TAREKATNAQSYABANDIYAH. HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN SILSILAH TAREKAT
NAQSYABANDIYAH MENURUT AMIN AL-KURDI DALAM KITABNYA “TANWIRUL QULUB” BAHWA SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN BERADA DI URUTAN KE 32. (TIGA PULUH DUA) DARI NABI MUHAMMAD SAW.
BERCERMIN
DARI PERJALANANNYA PENDIDIKAN DAN MENUNTUT ILMU AGAMA ISLAM KHUSUSNYA TARIKAT,
KEMUDIAN DARI BIDANG ILMUYANG DIPEROLEH DAN DITEKUNINYA SERTA GURU YANG BERMUTU
SERTA BERKUALITAS, MAKA MEMANG SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN ALKHALIDI NAQSYABANDI
BUKANLAH LULUSAN SARJANA DARI INSTITUSI PENDIDIKAN FORMAL TETAPI TINGKAT KEILMUANNYA SANGATLAH TINGGI
SERTA BERKUALITAS MELAMPAUI ZAMANNYA.
BERBEKAL MODAL TERSEBUT SETELAH MERANTAU MENINGGALKAN KAMPUNG HALAMAN MENUNTUT ILMU BAIK DI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI SELAMA 11 TAHUN SERTASETELAH MENDAPATKAN IZIN DAN AMANAH LANGSUNG DARI GURUNYA SYEKH SULAIMAN ZUHDI UNTUK MENGEMBANGKAN DAN MENYEBARLUASKAN TAREKAT NAQSABANDIAH MAKA SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN PULANG KE KAMPUNG HALAMANNYA PADA TAHUN 1285 H1869 M UNTUK MENGEMBANGKAN DAN MENERAPKAN SERTA MENYEBARKAN ILMU YANG DIPEROLEHNYA
PILIHAN
PERTAMA, SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN, DALAM MENGEMBANGKAN DAN MENYEBAR LUASKAN
TARIKAT NAQSYABANDIAH ADALAH KAMPUNG DARI IBUNYA BERASAL, TEPATNYA DI KUBU (SEKARANG
MASUK KABUPATEN ROKAN HILIR-RIAU), SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN AL KHALIDI AN
NAQSABANDI MENDIRIKAN SEBUAH MASJID SELANJUTNYA MEMBANGUN SEBUAH PERKAMPUNGAN
YANG BERNAMA KAMPUNG MASJID KAMPUNG INI MENJADI BASIS PENYEBARAN AGAMA ISLAM
PERTAMANYA.
AJARAN
THARIQAT NAQSABANDI MULAI DITERIMA MASYARAKAT, TIDAK SAJA DI KUALU TAPI JUGA
MELUAS KE DAERAH LAIN, BEBERAPA RAJA MELAYU DI PESISIR PANTAI TIMUR SUMATERA
UTARA SEPERTI PANAI KUALUH BILAH, ASAHAN KOTA PINANG DELI DAN LANGKAT MULAI TERTARIK DAN BERMINAT
SEHINGGA MENGUNDANG SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN UNTUK BERCERAMAH DI LINGKUNGAN DAN
KALANGAN ISTANA.
BAHKAN
SALAH SEORANG SULTAN BERNAMA SULTAN MUSA MU’AZZAMSYAH DARI KESULTANAN LANGKAT
MENJADI PENGIKUT THARIQAT NAQSYABANDIYAH YANG SETIA SEHINGGA SYEKH ABDUL WAHAB
ROKAN MENGANJURKAN AGAR MEMPERDALAM ILMU THAREKATNYA LANGSUNG KEPADA SYEKH
SULAIMAN ZUHDI MEKAH, MAKA BERSAMA H. MUHAMMAD NUR DAN MUSA MU’AZZAMSYAH KE MEKAH
BERSULUK KEPADA SYEKH SULAIMAN ZUHDI SAMPAI MENDAPATKAN IJAZAH KHALIFAH.
AJARANNYA TERUS BERKEMBANG JEMAAHNYA MAKIN BERTAMBAH BAHKAN TELAH MULAI MELAHIRKAN FAQIH DAN DAI SEBAGAI PERWAKILAN ATAU GURU BANTU SYEKH ABDULK WAHAB ROKAN SETELAH 5 TAHUN AJARAN THARIQAT NAQSYABANDIYAH MELUAS KE DAERAH SEPERTI DUMAI, BENGKALIS, DAN KE SUNGAI UJUNG (SEMENANJUNG MALAKA), SYEKH ABDUL WAHAB MENGIRIM PARA FAKIH DAN DA’I KE SIPIROK DAN GUNUNG TUA DI TAPANULI SELATAN (KINI MASUK SUMATERA UTARA) YANG PENDUDUKNYA BELUM MENGANUT AGAMA ISLAM.
PADA TAHUN 1290 H1874 M SYEKH ABDUL WAHAB PINDAH KE DUMAI DAN MEMBANGUN PERKAMPUNGAN DI SANA DENGAN NAMA KAMPUNG SUNGAI MASJID SEKALIGUS MENJADI PUSAT PENGEMBANGAN TARIKAT NAQSABANDI YANG KE 2 PENGARUH AJARAN THARIQAT NAQSYABANDIYAH MAKIN MELUAS SAMPAI KE PANTAI TIMUR SUMATERA KUALUH LANGKAT SUMATERA TIMUR (SEKARANG SUMATERA UTARA). DI DUMAI SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN HANYA BERMUKIM SELAMA 2 TAHUN SAMPAI TAHUN 1291 H 1875 M.
NAMUN ADA 2 CATATAN YANG PERLU DIKETAHUI OLEH KITA SEMUA PADA WAKTU SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN DI DUMAI, YAITU: BARU PADA TAHUN 1290 HIJRIAH 1874 M, SETELAH BERUMUR 60 TAHUN, SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN SAAT MENETAP DI DUMAI MENEMUKAN PUJAAN HATINYA SEORANG PEREMPUAN KUALUH YANG BERNAMA KHADIJAH DAN DIKARUNIA TIGA ORANG ANAK YAITU AHMAD TAHUN 1292, YAHYA AFANDI TAHUN 1294 YANG KELAK MENJADI TUAN GURU BESILAM KEDUA BASYIR KELAK BERGELAR H. BAKRI LAHIR 1296. H.
BAKRI SEMPAT BELAJAR DI MEKKAH SELAMA 4 TAHUN (1312-1316 H)DAN PADA TAHUN 1339 H DIBERI IZIN MENDIRIKAN SEKALIGUS KETUA RUMAH SULUK DAN PERKUMPULAN SOSIAL JAMIYATUL MUSA OLEH TUANKU ALANG YAHYA WAKIL KERAJAAN ASAHAN. KEMUDIAN ISTERI KE DUA SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN ADALAH HALIMAH YANG MEMPUNYAI SEORANG ANAK, NAMUN ISTERI DAN ANAKNYA MENINGGAL. SELANJUTNYA SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN MENIKAH DENGAN HALIMAH ANAK DARI DATUK JAYA MUHAMMAD DALI DARI KUBU KARENA ADA PERSOALAN, SETELAH PERSOALAN SELESAI HALIMAH PUN DICERAIKAN KEMUDIAN SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN MENIKAH DENGAN PUTRI TAMBUSAI BERNAMA ZAHRAH TAPI TIDAK BERLANGSUNG LAMA AKHIRNYA MEREKA BERPISAH SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN SEKEMBALI DARI SIAK SRI INDRAPURA MENDAPATKAN ISTERI SEORANG PUTRI DARI KUBU ZUBAIDAH BINTI NUSUL YANG DIKARUNIAI 5 ORANG ANAK YAITU, MUSA HARUN MUHAMMAD YUNUS HAMZAH DAN MATIN EMPAT DARI ANAKNYA MENINGGAL DI USIA MUDA.HANYA HARUN BERGELAR HAJI KAMALUDDIN YANG BERUSIA PANJANG.
Komentar
Posting Komentar